Selasa, 12 Oktober 2010

Pekerjaan Tanah (earth work dan earth moving)

PEMBERSIHAN PERMUKAAN TANAH

Pada suatu proyek konstruksi sebelum dimulai dengan kegiatan penggalian tanah, harus dibuat gambar peta contour dari tanah asli, agar pekerjaan potong dan timbunan tanag (cut & fill ) nantinya dapat diperhitungkan. Dan sebelum pelaksanaan pekerjaan tanah pada lokasi bangunan , perlu adanya pembersihan/land clearing/clearing and grubbing. Pembersihan ini ada beberapa kemungkinan dalam pelaksanaannya, tergantung pada tipe tanamannya, dan tujuan dari pembersihan.Peralatan untuk pembersihan ini paling baik adalah dengan menggunakan buldozer.Untuk pohon besar buldozer dapat menggali tanah di sekeliling pohon, dengan memotong sebagian akarnya, kemudian ditumbangkan. Tetapi sekarang dengan memodifikasi buldozer sehingga dapat lebih cepat kerjanya.Blade dari buldozer dimodifikasi sehingga lebih cocok untuk menumbangkan pohon besar, pembersihan area proyek, mendongkel tunggul dan batu dan lain-lain.Beberapa cara memodifikasi antara lain adalah

* Blades dari buldozer diganti dengan bentuk yang dapat membelah-belah pohon-pohon yang besar dengan cara menusukannya dengan besi yang kuat, sehingga mudah untuk menumbangkannya. Juga dengan alat ini akar-akar yang horizontal dapat dibelah-belahnya sehingga mudah menumbangkannya, ada juga memasang blade dengan bentuk V, disebut sebagai V blade. Alat ini disebut juga tractor- mounted bulldosers
* Blades dari buldozer diganti dengan bentuk seperti garpu/ penggaruk (rake).Dengan bentuk semacam garpu ini dapat untuk pembersihan dengan mengumpulkan batang-batang pohon, batuan dan lain-lain tetapi tanah tidak terikut.

Untuk lebih lengkapnya komponen blade Buldozer dapat di lihat pada kategori ALAT BERAT > DOZER atau klik dozer 2 dan dozer 1

PENGGALIAN PONDASI SUMURAN

Penggalian pondasi sumuran biasanya cukup dengan menggunakan tenaga manusia seperti biasanya membuat sumur.Setelah digali sedalam 80 cm, gorong-gorong beton diameter 80 cm dimasukkan dan satu orang di dalam gorong-gorong tersebut melanjutkan penggaliannya yang akan mengakibatkan gorong-gorong turun dan ditambah gorong-gorong di atasnya lagi, demikian seterusnya.Penggalian dengan cangkul ini biasanya kayu pegangannya diperpendek sehingga mempermudah pengerjaan di dalam gorong-gorong tersebut.

Perlu diperhatikan dalam penggalian sumuran ini, di dalam tanah kadang-kadang timbul gas-gas beracun yang akan membahayakan bagi pecangkul, untuk itu harus dipasang blower agar sirkulasi udara dapat berfungsi secara baik atau dengan menggunakan alat yang dapat selalu mendeteksi keberadaan gas beracun di dalam sumur.Rongga antara beton gorong-gorong dengan tanah dapat diisi dengan pasir yang disiram air sehingga dapat masuk ke sela-selanya secara sempurna.Setelah mencapai kedalaman tanah keras, maka dalam gorong-gorong diisi dengan beton siklop (cyclopean concrete) yaitu beton dengan batu-batu yang besar. Pondasi sumuran ini cocok untuk pondasi bangunan dimana letak tanah keras sudah terlalu dalam untuk dibuat pondasi batu kali telapak menerus dengan bentuk trapesium, karena volume menjadi sangat besar. Tanah keras yang dimaksud dengan kedalaman mencapai 2 – 3 meter.Sekarang cara ini sudah jarang dipakai karena dengan pondasi bor-pile lebih mudah.

Gambar BLOWER

PENGGALIAN TANAH BERBENTUK PARIT DAN PONDASI BANGUNAN GEDUNG SEDERHANA

Penggalian tanah untuk pondasi bangunan gedung, yaitu pondasi langsung telapak menerus, biasanya berbentuk trapesium, cukup dengan cangkul dan tenaga manusia, karena volumenya sedikit, dengan menggunakan alat berat tidak ekonomis. Tetapi untuk pondasi bangunan gedung yang besar dan luas dengan volume galian yang besar, walaupun merupakan pondasi dangkal misalnya pondasi pelat/voet plat , perlu dipertimbangkan dengan menggunakan alat berat dalam hal ini yang cocok adalah dengan menggunakan back hoe ( ada beberapa nama yang sering digunakan antara lain, yaitu :

1. hoe
2. excavator
3. shovel
4. back shovel
5. pull shovel

back hoe, ( bapak saya kalo nyebut jadinya “bego” maksutnya apa ya ???? mungkin biar gampang kali ya, hehehehe)

Bucket pada back hoe sangat cocok untuk penggalian parit, jika tanah mengandung batuan juga dapat mendongkelnya.Lebar dari bucket memungkinkan untuk pekerjaan pondasi atau parit dengan baik.Urutan penggalian dan rencana lokasi jalan sementara harus diperhatikan jangan sampai alat berat dan dump truck mengalami kesulitan manoeuvre dan perjalannya. Hal ini sangat banyak kemungkinannya terutama karena masalah halangan-halangan yang terdapat pada proyek selalu berbeda kondisinya.Perlu diperhatikan juga kombinasi dari peralatan-peralatan tersebut yaitu komposisi satu buah back hoe dengan dump truck yang dipergunakan.Terlalu banyak dump truck akan mengakibatkan dump truck menjadi idle, demikian pula kekurangan dump truck akan membuat back hoe menjadi idle.Padahal harga produksi alat-alat berat tersebut mahal, jadi mutlak diperhitungkan dalam hal

1. kapasitas back hoe/excavator
2. kapasitas dump truck
3. cycle time dari dump truck
4. faktor operator

Ke-4 hal diatas harus dikontrol agar tidak terjadi idle pada salah satu alat-alat tersebut. Dikontrol dimaksud disini terutama cycle time dari dump truck.

Contoh : Pada pengangkutan tanah dapat terjadi lokasi pembuangan tanah berubah jaraknya, atau jalan sementara untuk pengangkutan menjadi rusak. Kedua hal tersebut di atas akan merubah cycle time dari dump truck, sehingga perlu merubah kombinasi dari peralatan tersebut.

Sedangkan kapasitas backhoe dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. jenis matrial tanah
2. Kedalaman galian
3. Persyaratan teknis galian
4. Sudut putaran backhoe
5. Kondisi manajemen
6. Faktor operator ( keahlian dan sikap)
7. Kondisi mesin backhoe
8. Kondisi lapangan kerja

PEMOTONGAN TANAH KERAS DAN CADAS YANG LUNAK

Untuk pemotongan tanah jenis ini dapat digunakan Buldozer yang dilengkapi dengan ripper yang berada pada belakang buldozer, yang berguna untuk menghancurkan cadas dan kemudian di dorong dengan blade depan buldozer.

PENGGALIAN TANAH/PEMOTONGAN TANAH SECARA MASSAL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT-ALAT BERAT

Penggalian tanah ini sangat bervariasi, baik jenis tanahnya, kondisi medannya, komposisi alat yang digunakan, maupun metode kerjanya.Penggunaan alat-alat berat, yang mana tidak semuanya dapat dipakai, tetapi dibentuk sesuai kombinasinya dengan mempertimbangkan kondisi medannya.Alat-alat berat yang dimaksud diantaranya yang sering dipakai adalah power shovel/ backhoe, bulldoser, tractor, scraper, dragline, trenching machine, belt-conveyor, dump-truck, crawler drill untuk peledakan.Untuk pemotongan tanah biasa (good common earth), biasanya dengan menggunakan buldoser.Alat ini sangat bermanfaat untuk sebagian besar jenis proyek sampai menjelang penyelesaian proyek, karena dapat berfungsi untuk kegiatan-kegiatan di antaranya,

* pembersihan daerah proyek termasuk pendongkelan akar-akar pohon besar
* pembuatan jalan masuk sementara proyek
* dapat memotong dan mendorong tanah sampai sejauh maksimum 75 meter
* menebarkan tanah untuk urugan kembali dengan dipadatkan
* alat untuk penambangan di lokasi penambangan (quarry)
* sebagai tractor/ alat penarik dari beberapa alat berat lainnya
* perawatan jalan sementara proyek dari awal sampai menjelang akhir proyek

Jenis alat ini juga bervariasi terutama karena pabrik pembuatannya dari beberapa negara.Yang sekarang banyak digunakan adalah

1. hydraulic -controlled bulldoser
2. Cable- controlled bulldoser (sudah jarang dipakai)

Ada jenis yang menggunakan roda karet, sehingga lebih lincah digunakan pada daerah yang relativ datar dan tidak berlumpur, dinamakan wheel-controlled bulldoser. Blade dipasang tegak lurus dengan arah jalannya bulldoser, tetapi blade dapat dimodifikasi sehingga membentuk sudut dengan arah jalannya bulldoser (angledoser). Yang tersebut pertama mendorong tanah ke depan, sedang angledoser mendorong tanah ke depan dan sebagian ke salah satu sisi, kanan atau kiri.

Hydraulic-controlled bulldoser ada yang dapat menggerakan blade arah memutar vertikal dengan sudut memutar sekitar 15 derajat saja. Ukuran blade ada bermacam-macam ukuran dan pada ujung kanan kirinya terdapat pelat penutup, agar sewaktu bulldoser mendorong tanah tidak banyak tercecer ke samping.Hasil produksi dari Bulldoser sangat bervariasi dengan beberapa faktor di lapangan, di antaranya medan tempat beroperasi, termasuk kemiringan menanjak atau menurun, jenis tanah dan faktor operator.

Pada lewatan yang pertama biasanya hampir semua tanah akan keluar dari pinggir kanan dan kiri blade dan membentuk jalur gundukan tanah di kanan dan kiri. Setelah jalur gundukan tersebut membentuk semacam parit (slot), maka tanah yang keluar menyingkir ke kanan dan kiri blade akan berkurang dan produksi buldoser akan bertambah.Untuk kegiatan pekerjaan yang memungkinkan dua buah buldoser dapat bekerja bersama secara berdampingan dengan masing-masing blade berdekatan, hal ini akan menambah produksi sebanyak 50% jika dibandingkan dengan dengan buldoser masing-masing bekerja sendiri.

Pondasi

pondasi sumuran

Setiap bangunan sipil , seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, dinding penahan, menara, tanggul, harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya.

Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.

Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.
Pondasi terdiri dari :
- Pondasi dangkal ( shallow foundation )
- Pondasi dalam ( deep foundation )

Pondasi dangkal digunakan bila letak tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan tanah, yang kedalaman pondasi kurang atau sama dengan lebar pondasi ( D ≤ B ).
Pondasi dangkal terdiri dari : Pondasi telapak, cakar ayam, sarang laba-laba, gasing, grid, dan lain-lain.

Pondasi dalam terdiri dari : Pondasi sumuran, tiang, kaison.

Suatu jenis pondasi mempunyai karakteristik penggunaan tertentu. oleh karena itu, dalam mendisain pondasi perlu dibuat alternatif yang kemudian dipilih alternatif yang terbaik berdasarkan kriteria secara teknis,kemudahan pelaksanaan, ekonomis, dan dampak lingkungan.

Agar dapat hasil yang baik maka perlu mempunyai pengetahuan tentang permasalahan pondasi.Pada dasarnya permasalahan pondasi ada 2 yaitu :
- umum : stabilitas ( daya dukung , geser, dan guling ), perbaikan tanah, kelongsoran lereng, dan pengaruh air bersih.
khusus : getaran, daerah lendutan tambang ( minyak, air, dsb), ledakan gempa bumi, dll

PONDASI SUMURAN

Ø Pengertian Pondasi Sumuran (caisson)

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam.
ØPersyaratan Pondasi Sumuran
1. Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh
pondasi tersebut
2. Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu
1” (2,54cm)
Ø Persamaan daya dukung Pondasi Sumuran
Qb = Ah x qc………….……..pers 1
Keterangan :

Qb = Daya dukung ujung (kg)
Ah = Luas penampang (cm²)
qc = Tekanan rata-rata (Kg/cm²)
Qs = As x Fs………….……..pers 2

Keterangan :
Qs = Daya dukung kulit (Kg)
As = Luas selimut (cm²)
Fs = Tahanan dinding (Kg/cm²)
Fs dapat dicari dengan persamaan :
Fs = 0,012 x qc
Qult = Qb + Qs………….……..pers 3
Qall =Sf
Qult
………….……..pers 4

Keterangan :
Qult = Daya dukung batas (Kg)
Sf = Angka Keamanan
DP
h1
h2
qc1
qc2
L
ØContoh Soal

1. Direncanakan pondasi sumuran dengan kedalaman 6 meter dan diameter 1,5 meter. Amankah perencanaan tersebut apabila gaya yang bekerja sebesar 75 ton dan tekanan tanah rata-rata 11,57 kg/cm²
Diketahui :
L
= 6 meter
D
= 1,5 meter
qc = 11,57 kg/cm²
Penyelesaian :
Qb = Ah x qc
= (1/4π 150²) 11,57
= 204355,12 kg
As =π 150 600 = 282600 cm ²
Fs = 0,012 qc
= 0,012 11,57 =0,1388 Kg/cm²
Qs = As x Fs
= 282600 x 0,1388 = 39224 kg
Qult = Qb +Qs
= 204355,12 + 39224 = 243580 Kg
Check :
Qall =Sf
Qult
=
5
,
2
243580= 97432 kg = 97,432 ton > 75 ton (Ok)
2.

Rencanakan dimensi pondasi sumuran ( L dan D), apabila beban rencana sebesar 100 ton, tanah lapisan pertama (tanah lunak) sedalam 2 meter, tekanan tanah rata-rata qc1 = 11,57 Kg/cm² dan qc2 = 10,45 Kg/cm². (SF = 3)
Diketehui :
P
= 100 ton
qc1 = 11,57 Kg/cm²
qc2 = 10,45 kg/cm²
Penyelesaian :
Dicoba D = 2 meter, maka : Qb = Ah x qc2
= (1/4π 180²)10,45 = 265785,3 kg
As1 =π D h1
= 3,14 x 200 x 200
= 125600 cm ²
Fs1 = 0,012 qc1
= 0,012 x 11,57
= 0,1388 Kg/cm ²
Qs1 = As1 x Fs1
= 125600 x 0,1388
= 17438,3 Kg
Dicoba L = 6 meter, maka : h2 = 600 – 200 = 400 cm
As2 =π D h2
= 3,14 x 200 x 400
= 251200 cm ²
Fs1 = 0,012 qc2
= 0,012 x 10,45
= 0,125 Kg/cm ²
Qs1 = As1 x Fs1
= 251200 x 0,125
= 31500,4 Kg
Qs = Qs1 + Qs2
= 17438,3 + 31500,4 = 48938,7 Kg
Qult = Qb + Qs
= 265785,3 + 48938,7 = 314724 Kg = 314,72 ton
Qall =Sf
Qult
=
3724
,
314
=104,9 ton > P = 100 ton (Ok)
Dimensi pondasi yang direncanakan ( D = 2 meter dan L = 6 meter) aman
terhadap bebban yang bekerja

Kamis, 30 September 2010

Sistem Penangkal Petir

Terjadinya Petir
Petir merupakan gejala listrik. Bila terjadi proses kondensi di angkasa dan udara naik ke atas pada kecepatan angin tertentu akan melahirkan titik2 air yang bergesekan dan menimbulkan muatan 2 listrik.
Kumulasi muatan listrik yang besar akan melahirkan medan listrik baik bagi kumulasi electron maupun kumulasi proton.
Bumi memiliki jumlah besar electron maupun proton dan terjadilah medan listrik yang saling tarik menarik untuk mencapai keseimbangan.
Petir pada dasarnya merupakan loncatan listrik dari awan2 yang bermuatan ke bumi, dan benda2 yang berada dipermukaan bumi berfungsi sebagai penghantar muatan listrik ke tanah.
Namun, kilat atau sambaran petir bisa terjadi antara awan dengan awan atau awan dengan bumi.
Sambaran petir mempunyai kemampuan merusak yang sangat berat dan merugikan bagi obyek2 dibumi :
- Merusak secara mekanik berupa hancurnya bangunan2 tinggi maupun bangunan 2 rendah
- Meledakkan, membakar dan memanaskan pada pada tangki minyak atau gas maupun bahan peledak serta kebakaran hutan
- Menyebabkan tegangan induksi pada obyek sekitar karena menamcarkan medan listrik dan medan magnaet yang dapat merusak perangkat elektronik baik diluar maupun sidalam gedung.
- Kematian atau cedera manusia atau makhluk hidup secara mengerikan.

Akibat yang ditimbulkan Petir
Akibat elektrikal : terjadinya arus listrik berkekeuatan tinggi dapat mencapai ribuan ampere
Akibat Thermal : terjadinya panas sehingga dapat membakar benda2 yang terkena petir. (pohon hangus)
Akibat Mekanikal : Terjadinya pergeseran atau pergerakan benda2 yang dilalui arus listrik akibat getaran., ledakan atau pemuaian.

Daerah Sambaran Petir
1. Daerah yang basah dan berair (airadalah penghantar listrik yang baik)
2. Daerah yang terbuka
3. Pohon yang tinggi
4. Bangunan tingi maupun rendah
5. Tiang listrik (teg tinggi, menengah atau rendah)
6. Gardu2 distribusi listrik

Sistem Penangkal Petir
Sistem Franklin (system Konvensional)
Sebuah batang yang runcing dari bahan cooper spit yang dipasang pada paling atas bangunan, dan dihubungkan dengan batang tembaga menuju elektroda tanah (mencapai permukaan air )
Daerah yang dilindungi sari sambaran petir berbentuk segitiga kerucut dengan ujung penyalur petir pada puncaknya. Disistem ini hanya menggunakan sebuah spit pengangkal petir yang dipasang pada tempat tertinggi.

Sistem Faraday (sangkar faraday)
Pada prinsipnya seperti franklin tetapi dibuat memanjang atau berbentuk sangkar sehingga jangkauan lebih luas. Sistem ini dipakai pada bangunan yang punya atap yang luas. Dalam satu bangunan menggunakan lebih dari 4 spit sebagai penangkal petir.

Sistem Radio Aktif
Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi.
Satu bangunan cukup menggunakan sebuah penangkal petir.
Alatnya disebut Preventor, yang bekerja berdasarkan reaksi netralisasi ion dengan menggunakan bahan radio aktif. Keseluruhan kebocoran pada alat ini dapat mengakibatkan radiasi. Oleh karena itu, alat ini dilararang.
Sebagai gantinya ada system penangkal petir model Energi Froide (electrostatic Field) atau yang terkenal dengan EF.
EF Lightning Protection System
merupakan system penangkal petir modern. Ada 3 prinsip yang sangat penting dimiliki oleh EF :
Penyaluran arus petir yang sangat kedap atau tertutup terhadap obyek sekitar dengan menggunakan terminal penerima dan kabel penghantar khusus yang memiliki sifat isolasi tegangan tinggi
Menciptakan electron bebas awal yang besar sebagai streamer emission pada bagian puncak dari system terminal
Penggabungan EF Terminal dengan EF Carier yang memiliki isolasi tegangan tinggi memberikan jaminan keamanan terhadap obyek yang dilindungi.
Sistem penangkal petir ini terbagi dalam 2 yaitun EF Terminal yang diletakkan dipuncak bangunan sebagai penangkal petir dan EF Carier (kabel Penghantar ) yang masuk kedalam tanah.

Sistem Transportasi dalam Bangunan

Suatu bangunan yang besar dan tinggi memerlukan suatu alat transportasi (angkut) untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu lintas dalam bangunan. Bentuk alat transportasi tersebut adalah :
a. Vertikal , berupa elevator
b. Horizontal berupa konveyor
c. Miring berupa escalator

Elevator
Ini sering disebut dengan lift, yang merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.

Lift dapat dibagi menurut fungsinya :
a. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia
b. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang
c. Lift uang/ makanan (dumb waiters)
d. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sbg lift barang)

Untuk menentukan criteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah :
• Type dan fungsi dari bangunan
• Banyaknya lantai
• Luas tiap lantai
• Dan intervalnya

Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :
1. Sistem gearless
Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah sakit dsb (sekarang ada juga lift yang mesinnya disamping)
2. Sistem hydrolic
Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan untuk lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur

Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :
a. Lift pit
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air.
b. Ruang luncur (hoistway)
Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beben pengimbang.
c. Ruang mesin
Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta)

Bentuk dan Macam Lift
Bentuk dan macam lift tergantung pada fungsi dan kegunaan gedung
1. Lift Penumpang (yang tertutup)
Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat sisinya tertutup dan disesuaikan dengan kebutuhan standart.
2. Lift Penumpang (yang transparan)
Lift yang salah satu atau semua sisi interiornya tembus pandang (kaca) biasanya disebut juga lift panorama. Dalam gedung (mall, pusat perbelanjaan)biasanya diletakkan di Hall
3. Lift untuk Rumah Sakit
Karena fungsinya untuk RS maka dimensi besarannya memanjang dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi denganlayak
4. Lift untuk kebakaran (barang)
Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya terbuat dari beton (dinding tahan api)

Konveyor
Konveyor merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang mendatar/ horizontal. Dipaang dalam keadaan datar atau sudt kemiringan kurang dari 10 derajat.
Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di bandara, terminal, pabrik

Eskalator
Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititk beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori escalator.
Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-120 cm.Mesin escalator terletak dibawah lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.

Senin, 20 September 2010

Estimasi Biaya


Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.
Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan:
- Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca gambar, melakukan estimasi (perhitungan), dll.
- Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.
Estimasi dibedakan menjadi:
- Estimasi biaya konseptual
- Estimasi biaya detail
Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep bangunan yang akan dibangun.
Contoh:
Untuk rumah SEDERHANA seluas 70m2 (belum ada gambar rencana dan spesifikasi).
Biaya satuan rumah sederhana adalah Rp. 750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 70m2 x Rp. 750.000/m2 = Rp. 52.500.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Untuk rumah MEWAH seluas 500m2 (belum ada gambar rencana dan spesifikasi).
Biaya satuan rumah mewah adalah Rp. 3.750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 500m2 x Rp. 3.750.000/m2 = Rp. 1.875.000.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Bila rencana rumah di atas telah memiliki dokumen rencana yang lengkap (rumah sederhana dengan luas 68 m2, rumah mewah menjadi 479 m2), maka estimasi biayanya dapat dilakukan secara detail dengan menghitung volume dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh biaya total yang lebih akurat (-5% hingga +15%).
Tahapan Proyek Konstruksi
Tahapan Proyek
Tahapan Proyek
Estimasi biaya konseptual juga dapat dilakukan dengan menggunakan data masa lalu yang diperbaharui dengan menggunakan indeks biaya (harga).
Berikut ini adalah contoh indeks biaya (harga) konstruksi di Amerika sejak tahun 1913 hingga 1978:
metode-indeks-biaya-harga
Contoh estimasi biaya konseptual dengan menggunakan indeks biaya (harga):
Untuk membangun jalan antar kota di Amerika pada tahun 1970 dibutuhkan biaya USD 75 per m2.
Maka jika pada tahun 1978 akan dibangun jalan antar kota di Amerika, biaya yang dibutuhkan adalah:
1790
= ———- x USD 75 per m2
800
= 2.24 x USD 75 per m2
= USD 167.81 per m2
Metode Faktor Kapasitas
Antara beberapa proyek bangunan sejenis namun besar dan luasnya berbeda terdapat suatu korelasi yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya konseptual.
Korelasi tersebut dapat dihitung dengan persamaan berikut ini:
K2
B2 = B1 {—-}^x
K1
dimana:
B2 = Estimasi biaya bangunan sejenis yang baru dengan kapasitas K2
B1 = Biaya bangunan lama dengan kapasitas K1
K2 = Kapasitas bangunan baru
K1 = Kapasitas bangunan lama
x = Faktor kapasitas sesuai jenis bangunan
Berikut adalah faktor kapasitas untuk berbagai jenis bangunan:
metode-faktor-kapasitas
Metode Rasio Biaya Komponen Bangunan
Tiap-tiap komponen bangunan memiliki rasio tertentu terhadap biaya total bangunan yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya konseptual.
Berikut ini adalah contoh rasio biaya tiap komponen pada bangunan laboratorium:
metode-rasio-biaya
Biaya investasi untuk suatu bangunan (konstruksi) dibedakan atas biaya konstruksi (construction), biaya non-konstruksi (non-construction), dan biaya daur hidup (life-cycle).
biaya-konstruksi
Estimasi (perhitungan) biaya konstruksi secara detail didasarkan atas:
– Gambar rencana yang detail
– Spesifikasi kegiatan atau pekerjaan yang detail.
Biaya tiap kegiatan atau pekerjaan disebut biaya satuan kegiatan atau pekerjaan (harga satuan pekerjaan).
Biaya satuan pekerjaan dirinci berdasarkan:
– Bahan yang digunakan,
– Alat yang digunakan,
– Pekerja yang terlibat untuk pekerjaan tersebut.
Biaya-biaya di atas adalah biaya yang langsung (direct) berkaitan dengan kegiatan/pekerjaan tersebut dan disebut biaya langsung (direct cost).
Komponen biaya langsung (direct cost) antara lain dipengaruhi oleh:
1. Lokasi pekerjaan.
Contoh, harga di Bandung berbeda dengan Jakarta
2. Ketersediaan bahan, peralatan, atau pekerja.
Contoh, ketika semen langka di pasaran, harga yang normalnya Rp. 31.000/zak menjadi Rp. 40.000/zak
3. Waktu.
Contoh, pekerjaan galian yang normalnya dilaksanakan dalam 2 hari biayanya Rp. 25.000,- per m3, bila harus dipercepat menjadi 1 hari, biayanya meningkat menjadi Rp. 45.000,-.
Disamping biaya langsung, terdapat pula biaya tambahan (mark up) atau biaya tidak langsung. Komponen biaya tambahan terdiri dari:
1. Biaya Over head
Biaya Over head adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung dengan biaya bahan, peralatan dan tenaga kerja.
Contoh, ketika bagian logistik memesan semen dilakukan dengan menggunakan telepon genggam (HP). Biaya pulsa telepon tersebut tidak dapat ditambahkan pada harga semen yang dipesan.
Contoh lain biaya operasional kantor proyek di lapangan (site office) seperti listrik, air, telepon, gaji tenaga administrasi, dst. tidak dapat dimasukkan ke biaya pekerjaan pondasi beton.
2. Biaya tak terduga (contingency cost)
Biaya tak terduga (contingency cost) adalah biaya tambahan yang dialokasikan untuk pekerjaan tambahan yang mungkin terjadi (meskipun belum pasti terjadi).
Contoh: untuk pekerjaan pondasi beton diperlukan pemompaan lubang galian yang sebelumnya tidak diduga akan tergenang air hujan.
3. Keuntungan (profit)
Keuntungan (profit) adalah jasa bagi kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak.
4. Pajak (tax),
berupa antara lain Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%, Pajak Penghasilan (PPh), dll.
Biaya (Harga) Satuan Pekerjaan
Biaya (harga) satuan pekerjaan adalah jumlah:
– Total biaya bahan yang digunakan,
– Total biaya peralatan yang digunakan,
– Total upah seluruh pekerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
Contoh:
Biaya satuan (1m3) beton K-250 untuk pondasi pelat adalah sebesar Rp. 453.000,-. Artinya biaya satuan tersebut meliputi total biaya bahan yang digunakan, total biaya peralatan yang digunakan, dan total upah seluruh pekerja yang terlibat dalam pembuatan 1 m3 beton K-250.
Biaya satuan (buah) pondasi pelat beton adalah sebesar Rp. 675.000,- Artinya biaya satuan tersebut meliputi biaya bahan (beton, tulangan, cetakan) yang digunakan, biaya peralatan (cangkul, sekop, pengaduk beton, pemadat beton, dll.) yang digunakan, serta upah seluruh pekerja (menggali & menimbun, pasang cetakan, mengecor, memadatkan beton, dsb.)
Contoh Biaya (Harga) Satuan Bahan
harga-satuan-bahan-example
Contoh Biaya (Harga) Satuan Peralatan
harga-satuan-peralatan-example
Contoh Biaya (Harga) Satuan Upah
satuan-upah
Contoh Biaya (Harga) Satuan Pekerjaan
satuan-pekerjaan1
Biaya (Harga) Satuan dan Indeks Harga (Price Index)
Biaya satuan bahan, biaya satuan alat,dan biaya satuan upah dapat berbeda dari waktu ke waktu dan satu lokasi ke lokasi lain.
Dengan menggunakan Indeks biaya (harga) maka estimator tidak perlu melakukan survei harga ulang untuk seluruh jenis bahan, peralatan maupun upah.
Survei hanya dilakukan untuk beberapa jenis bahan dan upah tenaga kerja yang paling banyak dipakai dalam proyek tersebut. Contoh: pada pekerjaan gedung, maka bahan utamanya adalah semen, pasir, baja tulangan, bata merah atau batako.
rumus
dimana,
PI : Indeks Harga untuk faktor pengali harga baru
Pi : Harga baru untuk bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang
P0 : Harga lama bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang
n : Jumlah bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang
Contoh Penghitungan Indeks Harga (Price Index)
Kasus: Penentuan Indeks Harga untuk mengubah biaya (harga) satuan Kota Bandung menjadi harga satuan Kota Pekanbaru untuk kurun waktu yang sama. Dalam contoh pada tahun 2001.
indeks-harga
Untuk menentukan biaya (harga) satuan tahun 2005, maka perlu dihitung Indeks Harga akibat perubahan waktu (2001-2005).
Contoh Penggunaan Indeks Harga (Price Index)
contoh-indeks-harga
Struktur Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek Konstruksi
rab

Senin, 13 September 2010

Cerpen Pribadi

BERKENALAN DENGAN DIA

Berawal dari sebuah perkenalan yang tidak di duga-duga. Tidak pernah saling ngomng. Ketemu cuma sekejap. Tapi diri ini tidak bisa berbohong. tiap hari yang terbayang cuma dia, hanya kemudian dengan usaha yang keras akhirnya bayangannya pun lenyap.
Tetapi  diri ini dan dia punya kesempatan untuk ketemu lagi, walaupun kemudian waktunya bertatap muka lebih banyak, kesempatanku untuk melihat wajahnya lebih lama, tapi seperti sebelumnya diri ini belum bisa bertutur sapa dengan dia. Setelah hari itu pun bayangannya kembali muncul di layar kacamataku, dan kmudian hilang lagi.
Dan terus begitu sampai selanjutnya,
Sampai kemudian suatu hari kembali mendapat kesempatan untuk bertemu dia lagi secara laangsung. Malah dengan kurun waktu yang sangat lama, 5 hari bersama dan malah ternyata berada di rumah yang sama selama itu. Hari pertama bertemu masih seperti biasanyaa, diam saling cuek dan sesekali saling sapa.
Hari kedua mulai ada sedikit canda tawa ria bersama-sama. dan semakin lama canda semakin banyak secara kuantitasnya. hari-hari mulai akrab, saling bantai-membantai yang tidak jelas sampai pembicaraan serius tentang ilmu dan pengalaman. Pergi berlibur bersama dan tanpa terasa keakraban mulai terjalin, walaupun itu semacam keakraban yang agak aneh.dan hari perpisahan kembali datang, perpisahan yang mungkin lama untuk bisa ketemu kembali. Ketemu yang mungkin harus berminggu-minggu lagi atau bertukar bulan di langit baru ada kesempatan... BERSAMBUNG!!!